Wednesday, August 06, 2003

Persahabatan Dua Darjat

Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang pantas menjadi sahabatku!"

Begitu juga ketika waktu dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, "Rupanya
inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti!"

Ketika waktu asar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asyik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam...

Kemudian ketika datang waktunya maghrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.

Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya
tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita!"

Dengan keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi
sahabat?"

"Aku takut!" jawab setan dengan suara gemetar. "Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, iaitu ketika menolak disuruh sujud pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya. Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu!" kata setan sambil ngeloyor pergi.

Author: Anonymous

Note: Funny, yet it is an extremely scary thing to think about.

(duduk sorang sorang di depan skrin komputer sambil bermunajat nasyid yang sayu)

Wahai Tuhanku Yang Esa
bila kenangkan QahharMu
rasa gerun di hatiku
kerana takutkan siksaMu

HambaMu rasa berputus asa
siapakah dapat bersihkan diri
dari segala dosa yang memburu
setiap hari setiap ketika

Tika kenangkan GhafarMu
putus asa tiada lagi
semangatku pulih semula
harapanku subur kembali

Ujian menimpa mencengkam di jiwa
tak sanggup meneruskan perjuanganku
mehnahMu itu penghapus dosaku
mengganti hukumanMu di akhirat

Di waktu mengenang rahmatMu
terasa diri kurang bersyukur
padaMu harus kubermohon
moga syukurku bertambah

Alangkah susahnya mendidik nafsuku
yang tidak dapat melihat kebenaranMu
bantulah hambaMu
dalam mendidik jiwaku ini

bantulah hamba Mu
dalam mendidik jiwaku ini

Allahumma a'inni 'ala zikrika wa syukrika wa husni 'ibadatik. Allahumma yassir wa la tu'assir, Allahumma unsurni ya Allah, ashku ilayka Rabbi, fi kulli huzni wa kulli sa'adati, Anta khaleeli fi qalbi wa maula fi hayati, arju bi liqa-ik wa shauqi ila wajhik ya za al-Jalaali wa al-Ikraam

No comments: